Menyusun konsep ide saat memotret agar terwujud kesatuan dalam berkarya sudah menjadi modal dasar fotografer. Secara teknik fotografi dasar, artikel-artikel sebelumnya sebagai perwujudan dari itu. Kini saatnya kita menaikkan kelas untuk belajar komposisi dalam fotografi. Artikel tentang Rule of Thirds akan menjadi modal awal bagaimana mengatur komposisi sebuah foto nantinya, untuk itu baca dan pahami tulisan tersebut.
Elemen atau Unsur Penting dalam Komposisi Foto
Garis : Garis mampu menimbulkan kesan kedalaman dan memperlihatkan gerak pada gambar. Ketika garis-garis itu sendiri digunakan sebagai subjek, yang terjadi adalah gambar-gambar menjadi menarik perhatian. Komposisi ini terbentuk dari pengemasan garis secara dinamis, tidak penting apakah garis itu lurus, melingkar atau melengkung. Yang penting garis-garis itu menjadi bentuk yang dinamis.Warna : Warna memberikan sebuah kesan yang elegan dan dinamis pada sebuah foto apabila dikomposisikan dengan baik. Kadang kala komposisi warna dapat pula memberikan kesan anggun serta mampu dengan sempurna memunculkan mood color atau keserasian warna-warni dari sebuah foto yang ingin menonjolkan unsur keindahan.
Patterns : Pattern yang berupa pengulangan shape, garis dan warna adalah elemen visual lainnya yang dapat menjadi unsur penarik perhatian utama. Pengulangan itu dapat menimbulkan kesan harmoni dalam gambar. Tapi, terlalu banyak keseragaman akan mengakibatkan gambar menjadi membosankan. Rahasia penggunaan pattern adalah menemukan variasi yang mampu menangkap perhatian pemerhati. Pattern biasanya paling baik diungkapkan dengan merata. Walaupun pencahayaan dan sudut bidikan kamera membuat sebuah gambar cenderung kurang kesan kedalamannya dan memungkinkan sesuatu yang berulangkali menjadi menonjol.
Gelap dan Terang : Elemen komposisi ini sebenarnya sudah dipakai fotografer sejak era fotografi analog masih berkembang pesat terutama pada pemotretan hitam putih. Namun, diera digital komposisi ini diterapkan kembali. Kini pengkomposisian gelap dan terang digunakan sebagai penekanan visualitas sebuah objek. Kita dapat menggunakan komposisi ini dengan baik apabila kita mampu memperhatikan kontras sebuah objek dan harus memperhatikan lingkungan sekitar objek yang dirasa mengganggu yang sekiranya menjadikan permainan gelap terang sebuah foto akan hilang.
Tips Mengatur Komposisi dalam Fotografi
Prinsip dasarnya adalah seimbang. Untuk itu dalam mengatur komposisi foto perhatikan orientasi yang cocok, portrait atau landscape, biasanya panorama atau objek yang jauh cocok menggunakan landscape, sedangkan objek yang vertikal cocok menggunakan portrait. Teknik komposisi lain diantaranya adalah Framing, Geometric dan Freedom.Pemotretan dengan banyak subyek yang relatif seragam, kurang menarik dari pandangan komposisi foto. Temukanlah salah satu subyek yang berbeda diantara sekian banyak subyek tersebut. Berbeda bisa diartikan berbeda gerakan, bentuk dan warna. Baca artikel tentang definisi POI atau Point Of Interest.
Dalam pengemasan sebuah foto agar terkesan dinamis dan menimbulkan keserasian perlu sebuah pemahaman tentang kaidah – kaidah tentang komposisi. Prinsip Rule of Third sangat membantu untuk mendapatkan komposisi foto yang bagus, untuk itu baca juga tulisan konsep Rule of Third fotografi, serta pahami teknik exposure dalam artikel segitiga exposure, untuk memaksimalkan komposisi foto anda agar lebih menarik.
Salah satu unsur yang membangun sebuah komposisi foto adalah sudut pengambilan objek. Berikut jenis sudut pengambilan foto atau sering disebut kamera angle yang bisa kita terapkan saat memotret :
- Bird Eye : posisi obyek yang difoto di bawah lebih rendah dari posisi kita, biasa untuk memotret manusia
- High Angle: berbeda dengan bird eye, meski kita sama-sama berada pada posisi lebih tinggi dari obyek foto. Misalnya memotret sawah dari atas bukit.
- Eye Level : Sudut pengembilan gambar yang dimana objek dan kamera sejajar / sama seperti mata memandang.
- Low Angle : Sudut pemotretan yang dimana objek lebih tinggi dari posisi kamera. Misalnya motret gedung bertingkat.
- Frog Eye : Sudut penglihatan sebatas mata katak. Pada posisi ini kamera berada di dasar bawah, hampir sejajar dengan tanah dan tidak dihadapkan ke atas. Biasanya memotret seperti ini dilakukan dalam peperangan dan untuk memotret flora dan fauna.
Sumber:
Tidak ada komentar:
Posting Komentar